Membangun Kesadaran Lingkungan dan Kemandirian Melalui Pemanfaatan Bioflok: Integrasi Pembelajaran di SMAIT Ulil Albab Batam

Batam, 15 Februari 2024
oleh HUMAS SMAIT Ulil Albab Batam

Pendidikan lingkungan dan kemandirian menjadi fokus utama dalam program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan penerapan Kurikulum Merdeka di SMAIT Ulil Albab Batam. Salah satu inisiatif yang menarik adalah pemanfaatan teknologi bioflok sebagai alat pembelajaran yang mendukung konsep tersebut. Teknologi ini tidak hanya memperkenalkan siswa pada praktik pertanian modern, tetapi juga mengilhami kesadaran lingkungan dan kemandirian.

(Inframe: M. Hafidz – X5 Ikhwan membawa hasil tanaman sistem Bioflok sebagai penerapan projek P5)

Pemanfaatan Bioflok sebagai Alat Pembelajaran

Bioflok merupakan sistem budidaya ikan yang inovatif dan ramah lingkungan. Dalam konteks pembelajaran di SMAIT Ulil Albab Batam, bioflok digunakan sebagai sarana untuk memperkenalkan siswa pada konsep pertanian berkelanjutan dan kemandirian pangan. Melalui proyek ini, siswa belajar tentang:

  1. Siklus Hidup Organisme: Mereka memahami proses pertumbuhan dan perkembangan ikan serta lingkungan yang mendukung keberlangsungan hidup mereka.
  2. Pentingnya Konservasi Lingkungan: Siswa diajak untuk memahami dampak positif bioflok terhadap lingkungan, seperti pengurangan limbah organik dan penghematan air.
  3. Kemandirian Pangan: Dengan mengelola sistem bioflok, siswa belajar tentang keberlanjutan sumber daya pangan dan pentingnya produksi lokal untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
  4. Keterampilan Kewirausahaan: Siswa juga diberi kesempatan untuk mengembangkan keterampilan kewirausahaan dengan menjual hasil panen dari sistem bioflok kepada masyarakat lokal.

Mendukung Projek P5 Kurikulum Merdeka

Pemanfaatan bioflok sebagai alat pembelajaran di SMAIT Ulil Albab Batam sejalan dengan tujuan Program P5 yang bertujuan untuk membangun karakter siswa yang berkualitas, berintegritas, dan memiliki kecintaan terhadap tanah air. Integrasi ini mendukung P5 dalam beberapa cara:

  1. Penguatan Karakter: Siswa belajar nilai-nilai seperti ketekunan, tanggung jawab, dan kerjasama melalui proses manajemen bioflok.
  2. Kemandirian: Praktik bioflok mendorong siswa untuk menjadi mandiri dalam mengelola sumber daya dan memecahkan masalah yang muncul selama proses budidaya.
  3. Kebangsaan: Melalui proyek ini, siswa memahami pentingnya mendukung pertanian lokal dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional.

Strategi Implementasi

  1. Pelatihan Guru: Guru-guru diberi pelatihan tentang konsep bioflok dan bagaimana mengintegrasikannya ke dalam kurikulum.
  2. Pembuatan Sistem Bioflok: Siswa terlibat dalam pembuatan, pengelolaan, dan pemeliharaan sistem bioflok di lingkungan sekolah.
  3. Pengamatan dan Analisis: Siswa memantau pertumbuhan ikan dan kualitas air secara berkala, serta melakukan analisis terhadap data yang dikumpulkan.
  4. Kolaborasi dengan Komunitas: Sekolah menjalin kemitraan dengan komunitas lokal untuk mendukung proyek bioflok dan memperluas dampaknya.

Dampak dan Harapan

Pemanfaatan bioflok sebagai alat pembelajaran di SMAIT Ulil Albab Batam tidak hanya membantu siswa memahami konsep pertanian modern dan lingkungan, tetapi juga memberikan kontribusi yang berarti pada pembentukan karakter dan kemandirian mereka. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa menjadi lebih terampil, sadar lingkungan, dan bersemangat untuk berkontribusi pada masyarakat dan bangsa. Melalui integrasi ini, SMAIT Ulil Albab Batam terus berkomitmen untuk melahirkan generasi yang unggul, berkarakter, dan berdaya saing global.

SMAIT Ulil Albab Batam, Building Character & Academic Excellence

AdminSMAIT

3 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Related Posts